ASAKU MERAIH MIMPI (cerpen)

Udara panas menyapaku sepulang sekolah, membuat seluruh tubuhku basah dengan keringat. Meskipun aku termasuk orang yang bisa dibilang berlebih, aku terbiasa pulang dengan angkutan umum yaitu bus. Karena aku ingin hidup mandiri, walaupun kedua orangtuaku sering menyuruhku antar jemput pakai mobil.


Lalu aku menuju halte bus dekat sekolahku. Sebelumnya aku mencari minuman untuk menyegarkan kerongkonganku. Setelahnya aku duduk di tempat duduk yang disediakan di halte. Sambil menikmati jus melon yang segar. Lalu mataku tertuju pada sebuah brosur yang tertempel di dinding halte. Ternyata brosur itu berisi tentang audisi untuk ajang mencari bakat yaitu menyanyi. Kontan saja hatiku merasa bahagia, sudah lama aku ingin ikut ajang untuk menyanyi.



Tak lama kemudian, bus yang aku tunggu sudah tiba. Dan secepat kilat aku langsung naik ke bus itu . di dalam bus aku saling berdesakan dengan penumpang lain. Hal biasa yang aku alami setiap hari di dalam bus.


Sesampainya di rumah, aku langsung mandi dan mengganti pakaianku. Untuk berlatih menyanyi di rumah salah satu guru kesenian di sekolahku. Menjadi seorang penyanyi adalah salah satu impian terbesarku.. Sebenarnya aku dilarang untuk bernyanyi oleh orang tuaku. Karena menurut mereka menjadi seorang penyanyi tidak menjanjikanku menjadi orang yang sukses. Mereka pikir sekolah sampai ke perguruan tinggi sangat penting untuk kesuksesan aku kelak. Tapi aku ingin menjadi penyanyi, tanpa harus mengesampingkan tugasku sebagai seorang pelajar, untuk mencari ilmu. Namun orangtuaku tidak mau mengerti, itu sebabnya, aku berlatih bernyanyi tanpa sepengetahuan orangtuaku sejak setahun yang lalu.


Ternyata untuk mengikuti ajang bernyanyi tersebut membutuhkan biaya sebesar seratus ribu rupiah untuk biaya pendaftaran. Untunglah uang tabunganku cukup untuk membayar biaya pendaftaran.


Tanpa menunggu waktu lagi, aku langsung menuju rumah Pak Joyo. Orang yang melatihku untuk bernyanyi. Dengan sangat hati-hati aku keluar dari rumah. Dan pada akhirnya aku dapat keluar dari rumah tanpa sepengetahuan orang tuaku.


Sesampainya di rumah Pak Joyo, kemudian aku mulai berlatih. Di sela-sela latihanku, aku meminta pendapat Pak Joyo tentang keinginanku mengikuti ajang untuk menyanyi. Tanpa aku duga, ternyata Pak Joyo mendukung keinginanku. Beliau berpendapat bahwa inilah saatnya aku membuktikan kepada orangtuaku. Bahwa aku bisa menjadi seorang penyanyi yang berhasil.


Audisi tersebut dilaksanakan di salah satu stasiun radio yang tenar di kotaku. Saat audisi berlangsung. Aku merasa gugup untuk menghadapi juri yang akan menilaiku. Tapi aku harus mempunyai keyakinan yang kuat untuk memenangkankan ajang ini.


Beberapa hari kemudian, aku menunggu edaran surat yang berisi hasil audisi yang sudah aku ikuti. Ketakutanku yang selama ini aku tutupi menjadi kenyataan. Mereka tampak menahan marah padaku. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku merasa bersalah karena sudah menentang amanat dari oarangtuaku.


Di hadapanku ayah merobek surat tersebut hingga menjadi sobekan kecil yang tak berguna. Aku telah memohon kepada ayahuntuk menyetujui aku untuk ikut ajang menyanyi tersebut. Ibuku hanya bisa melihatku menangis, ibuku tak bisa membelaku. Karena ayah memiliki alasan yang kuat untuk melakukan itu. Aku sedih dengan apa yang dikukan oleh orangtuaku kepadaku. Kuluapkan kesedihanku itu dengan menangis sejadinya.


Aku berusaha untuk menyusun sobekan kertas tersebut menjadi satu. Meskipun air mataku tak henti-hentinya menitikkan air mata. Aku menghabiskan waktu semalaman untuk menyusunnya. Akhirnya aku mengetahui isi surat tersebut. Ternyata aku lolos audisi.


Tibalah saatnya aku tampil pada pentas ajang untuk menyanyi, aku bertekad untuk memenangkan ajan ini. Aku berusaha untuk tampil semaksimal mungkin untuk mengalahkan peserta yang lainnya. Meskipun hanya Pak Joyolah yang menghadiri sekaligus memberi semangat padaku.


Setelah semua tampil pada pentas tersebut, tibalah saatnya untuk mengumumkan siapa yang menjadi juara. Sang pembawa acara sudah menyebutkan siapa saja yang menjadi juara 3 dan 2. jantungku berdegup kencang, perasaanku campur aduk. Lalu sang pembawa acara menyebutkan juara satu ialah DEWI SHINTA RAHMADHANI. Aku setengah tidak percaya aku menjadi juara. Tak terasa air mataku mengalir menahan haru.


Aku pun langsung naik ke atas panggung, di tengah-tengah penonton ada dua orang yang sangat aku kenali, yaitu ayah dan ibuku. Setelah mendapat penghargaan, semua penonton memberi tepuk tangan yang meriah padaku. Tapi aku masih merasa bimbang, apakah tadi itu benar orangtuaku. Semua peserta lain memberiku ucapan selamat atas kemenanganku. Setelah semuanya usai, aku dan Pak Joyo berusaha mencari kedu orangtuaku di sekitar tempat duduk para penonton. Tapi tetap saja kami tidak menemukan orangtuaku.




Ku kuatkan diri untuk menghadapi kedua orangtuaku. Ku buka pintu, dan kumasuki ruang tamu lalu ruang tengah, di sanalah kedua orangtuaku sedang menunggu kedatanganku. Orang tuaku tampak seperti orang yang sedang menahan marah. Lalu aku duduk di hadapan mereka dan menjelaskan semuanya.


“ Yah aku minta maaf sudah membuat ayah dan ibu sangat kecewa padaku, sebenarnya aku ikut ajang menyanyi ini untuk membuktikan aku bisa menjadi seorang penyanyi yang berhasil. Tanpa mengesampingkan tugasku sebagai seorang pelajar.” Tetapi kedua orangtuaku seperti tidak mengubris semua perkataanku. Mereka tetap saja diam tanpa memperdulikan aku.


Dengan tatapan yang tajam, akhirnya ayah angkat bicara. “Kamu memang anak yang susah diatur, tetapi ayah sangat bangga dapat memiliki anak sepertimu.” Seketika wajah ayah berubah menjadi sangat ramah padaku. Setelah ayah mengatakan kata-kata itu, aku merasa lega dan sangat bahagia. Ternyata kedua orangtuaku masih memberiku kesempatan padaku. Air mataku mengucur deras, inilah tangis penuh dengan kebahagiaan pikirku. Kemudian ayah dan ibuku tersenyum manis padaku dan memelukku dengan erat.




By : Naela Alfi
dimuat, jawapos (tgl 7-04-2011; hal.23)
  

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKASI MANUSIA LANGKA :)

BUANG AJA TIMBANGAN BERAT BADANMU!!!!!